Lae atau Appara
Tulisan ini tercetus karena komentar dari sobat ku Santrov Tamba, karena kesalahanku menyebut dia lae, padahal kami sama-sama parna.
Hal ini sering sekali terjadi padaku, bukannya aku tidak tahu martutur (menyebut garis keturunan) tapi karena kebiasan memanggil Lae pada semua orang. Lae dalam bahasa Batak artinya sebutan sepupu sesama laki-laki dari ibu (lebih tepatnya anak paman), sementara Appara adalah sebutan satu marga sesama laki-laki. Kedua istilah ini sering sekali kupakai bertukaran. Kemaren lagi yang paling memalukan ketika di pesta pernikahan kakakku semua sanak saudara berkumpul yang tak mungkin kukenal semuanya, sering sekali aku salah menyebut panggilannya.
Bisa saja karena sakin banyaknya marga Parna (yang sering aku lupa), atau karena kebiasaan bahasa pergaulan. Atau mungkin karena ingin megincar adiknya.. he..he..
Ini bukanlah tulisan apologetik, tapi bagaimanapun kejadian ini adalah pembelajaran bagiku. Apalagi dalam kehidupan beradat.
Horas Lae, Appara…..
hahahhaah
itumah biasa lae
akulah yang paling sering kayak gitu
tapi karena aku sendiri pun ga pala tau adat walaupun diharuskan dari segi adat karena aku adalah Panggoaron (Pembawa Marga)
terkadang sih jadi beban banget bagiku lae
gmana ga beban masih muda lom tau apa2
ehhhh dipaksa beradat manalah aku ngerti mana bahasa batak pun aku ga pintar yahhhh
malu2in aja deh jadinya
Harry: wah berarti memang sarupa do hita ate.
Biasanya itu ito, karna banyak kali soalnya marga kalian parna itu. Tapi ito tau beda antara “Ito” dan “Pariban” kan? 😛
Aniway, salam kenal.
Horas
Harry: Salam Kenal juga to. kalau itu pasti tahu lah. jadi maksudnya mau ngasi tahu kalau kita marpariban nih?? 🙂
Blog ito bagus juga.
Hehehe.. kita bukan marpariban, tapi mar-ito. kan abang iparnya ito marga limbong? *betul gk yah??*
Blog-ku bagus? Ah.. biasa aja to.. But aniway, thks 🙂
lae, appara itu bisa dipake ke perempuan juga ga ya? atau beda lagi?
Agan: ya gak lah, apppara tuk sesama cowok doang
Jangan takut salah… Dari kesalahan itu akan kita temukan kebenaran..bagi orang batak yg megerti adat ( tarombo) akan di beri koreksi atau perbaikan… Yang penting..kita harus menerima kesalahan kita.. Horas….