Beranda > Bisnis Manajemen, Diary, Kehidupan > Gigihnya Sang Agen Asuransi Itu

Gigihnya Sang Agen Asuransi Itu

Siang itu telepon di meja ku berbunyi: “Pak Harry, Ada tamu ingin menemui Bapak” ujar security ditempatku bekerja. Tanpa banyak Tanya akupun turun ke bawah menemuinya. ternyata tamu itu adalah tetanggaku yang selama ini ku kenal sebagai agen asuransi. Awalnya aku tidak percaya kalau dia seorang agen, karena perawakannya yang sudah setengah baya, juga dengan penampilannya yang tidak mengikuti trend mode lagi. Karena selama ini menurutku sales atau agen asuransi itu biasanya wanita-wanita cantik atau Pria-pria keren.

Bapak Nano, anggaplah itu namanya. Akupun kemudian mengundangnya ngobrol diruang tamu sambil kusuguhkan secangkir teh hangat. Setelah ngobrol lama baru aku tahu kalau dia adalah pensiunan salah satu perusahaan asuransi BUMN, tepatnya di bagian inkaso. Karena kinerjanya bagus, dia diminta perusahaan tempatnya dulu untuk membantu mengejar target kantor cabang. “Ya beginilah pak, kalau sudah tua, dari mana lagi saya cari uang, keahlian dan pengetahuan saya hanya di asuransi saja” begitulah ujarnya dengan nada miris. Namun ketika mulai masuk sesi prospek (menawarkan produk asuransi) ia berkata dengan semangat yang menggebu-gebu seperti calon legislatif yang berkampanye saja.

Satu hal yang membuatku simpatik dengan pak nano ini adalah karena kegigihannya itu. “kemaren saya baru saja dapat tiga nasabah dari toserba di depan kantor bapak, sekarang saya datang lagi kesana, siapa tahu ada lagi yang berminat. Karena saya pikir dekat dengan kantor bapak, makanya saya mampir ke sini, siapa tahu dari kantor bapak saya bisa dapat tambahan nasabah”, ujarnya menjelaskan alasannya menjumpaiku. Setelah ngobrol lama dengannya akupun mendapat ilmu baru mengenai perencanaan keuangan masa depan, dengan berbagai macam produk asuransi yang disodorkannya kepadaku, wawasankupun semakin luas apalagi dalam bisnis asuransi.

Dalam pertemuan itu pak nano bercerita pengalaman serunya kepadaku: “dulu pernah saya memprospek seorang pedagang kaki lima, namun ia selalu tidak tertarik, dengan alasan uang makan saja pas-pasaan apalagi untuk bayar premi. Setelah saya jelaskan berulang-ulang akhirnya dia mau juga, malahan dia rela meminjam dari rentenir untuk membayar preminya, sekarang dia bisa mengantarkan  semua anaknya lulus sekolah” ujarnya dengan sangat bangga.

Dan yang  paling mengharukan lagi adalah ceritanya yang berikut ini: “dulu saya pernah memprospek seoarang bapak, namanya pak Maman, dia selalu bilang ga punya uang, apalagi anak-anakanya banyak dan butuh biaya untuk menghidupi keluarga, namun saya terus berkunjung kerumahnya, meski saya tahu dia tetap tidak akan mau bergabung, namun saya pikir hal yang utama adalah menjaga hubungan baik. Suatu saat saya berkunjung kerumah pak maman bertepatan dengan hari pernikahan anaknya. Setelah ngobrol lama dan menyantap hidangan maka saya selipkan sedikit mengenai produk asuransi, gayungpun bersambut, dia mengajak ku menghitung jumlah uang yang ada di kotak amplop yang diterimanya dari undangan yang datang, setelah itu dia menyuruhku membawa semuanya untuk dijadikan premi. Saat itu air mata saya langsung menetes sendirinya. Perjuanganku akhirnya berhasil, dan dihargai sebesar uang pernikahan anakknya”. Mendengar cerita itu, aku pun terdiam dengan sendirinya.

Dari cerita-ceritanya itu, saya menyadari bahwa banyak sisi humanis yang ada dalam dunia bisnis, bisnis tidak hanya sekedar uang, uang, dan uang. Terkadang dalam bisnis yang ada di benak kita adalah keuntungan, namun dari sini saya belajar bahwa pengalaman hidup adalah kunci utama dalam kesuksesan. Karena pengalaman itu sendirinlah yang menjadi pelajaran buat kita.

Tanpa banyak pikir panjang, aku pun meminta pak nano untuk meninggalkan beberapa brosur penawaran asuransi, “biar saya saja pak yang menawari kepada rekan-rekan saya di kantor ini. Nanti kalau ada yang berminat, saya datang ke rumah bapak” demikian ujarku dengan nada simpatik.

  1. Agustus 27, 2008 pukul 7:10 pm

    nah, bisnis kadang memang banyak sisi humanis yang tidak banyak terungkap.

    Harry: iya mas, aku juga banyak belajar dar hal ini. thanks sudah mampir ke blog ini. blog punya mas juga bagus

  2. lintongnababan
    Agustus 28, 2008 pukul 6:55 am

    Saya pernah mengalami seperti yang di alami pak nano, hanya saja Produck kami berbeda. Saya cargo,pak Nano Asuransi.
    tapi pengalaman tsb menjadikan saya bisa mwujudkan Impian jadi kenyataan. Gagal dan sering di tolak orang menjadikan saya mengenali kelemahan dan kekuatan saya.

    Dari pengalaman itu saya menjadikan satu motto ” Semakin sering saya Gagal, semakin saya dekat dengan kesuksesan” semakin sering saya ditolak semakin besar peluang saya diterima”

    Harry: Aku doakan semoga lae Sukses Selalu

  3. oli
    Agustus 29, 2008 pukul 2:47 am

    wah cerita itu mengingatkan saya waktu dulu selagi jadi agen asuransi…

    Harry: Pernah kerja di Asuransi juga lu ternyata li. Kenapa ga jadi Sales di Tselnya ya. (atau minimal TPR lah) he..he..

  4. Agustus 29, 2008 pukul 2:15 pm

    perjuangan hidup yang dapat dijadikan contoh…

  5. Agustus 30, 2008 pukul 4:02 pm

    mengharukan. beda dengan yang ada di http://ardianto.blogsome.com/2008/08/13/di-mana/ hehehe

  6. yusnita
    September 3, 2008 pukul 8:51 am

    Hidupp tiaaaada mungkin tanpa perjuangan tanpa pengorban….

  7. November 14, 2008 pukul 11:02 am

    Luar biasa Pak Nano,
    Pak Nano punya saran / tip untuk saya karena saya baru jadi agen asuransi part time
    menjalan bisnis asuransi, terima kasih sebelumnya

  8. Januari 30, 2009 pukul 6:13 pm

    suatu kisah yang sangat menyentuh hati atas ketabahan yang seperti itu, saya adalah seorang agen asuransi juga dengan semangat yang hampir sama saya selalu mengerjakan pekerjaan saya dengan tekun. walau penuh ketidak pastian saya selalu mengerjakannya. harapan saya adalam memberi kebaikan kepada semua orang, dengan memberikan program asuransi bagi mereka, saya sangat percaya bila suatu hari terjadi resiko dan klaim si nasabah saya selesaikan dengan baik maka dia akan merasakaan niat baik saya. dulu saya bekerja dengan motivasi “komisi” yang akan menjad pendapan saya.

    tapi seiring dengan waktu saya mendapati banyaknya nasbah yang kecewa oleh perusahaan asuransi yang dia percaya. ditinggalkan oleh agen asuransi mereka, klaim susah, prosedur yang parah , dlldalam mata mereka masih ada benci untuk personil asuransi seperti saya.

    sejak saat itu saya punya komitmen baru dalam bekerja sabagai agen asuransi, yaitu mencintai, melayani dan melindungi. saya akan selalu menjadi teman mereka dan membela mereka di perusahaan asuransi, memperjuangkan hak2 mereka, dengan semangat yang menyala didalam hati saya terus bekerja, dimana yang membutuhkan asuransi sebenarnya adalah orang yang keadaan ekonomi yang sulit, merupakan pangilan jiwa saya untuk bekerja dibidang asuransi. terimakasih salam kenal buat teman2 semua. silahkan mampir di situs saya

  9. gusper nandes
    Juni 20, 2009 pukul 1:22 am

    Menarik sekali memang perjuangan Pak Nano di atas, diusianya yg sudah tk muda lagi, masih terus memberikan yg terbaik yg dimilikinya, ini kisah yang sandat inspiratif sekali+buat sy khususnya. Sebagai perkenalan singkat, sy jg seorang agen asuransi (prudential), kalau boleh sedikit sharing dari pengalaman saya sbg seorang agen: saya memanggilnya Teteh, ibu beranak 1 yg berumur lk 35 tahun, tinggal persis bersebelahan di kamar kos ku di bilangan Matraman Jakarta Timur, sedangkan ia sendiri, buka warung kecil2an di pasar palmeriam lk 250m dr tempat kos kami, sebagai seorang agen, kadang sy pulang sudah malam sekali dari tempat prospek. Ketika teteh ini bertanya, gus, kamu kerja dimana, dg singkat aku jawab di asuransi Prudential, hanya sebatas itu, aku waktu itu berpikir (ini salah satu jeleknya saya), teteh ini hanya jualan kecil2an di pasar, kalaupun aku tawarkan, apa dia mampu untuk membayar premi bulanan, ah..ga salahnya juga, aku coba jelaskan tentang rekening 2in1 (investasi plus proteksi), pas aku jelaskan ini, dia langsung interest, dia langsung ingat sama anak tunggalnya yg dia titipkan di kampung, “berarti, dgn program ini, sy bs jg buat mempersiapkan biaya kuliah anak saya ya”, katanya polos, setelah aku siapkan uilustrasinya, dia langsung tanda tangan, sampai sekarang, setiap bulannya, aku mampir ke warungnya utk meng-collect uang premi, krn sesuai pengakuannya sendiri, ia jarang berururusan dgn bank, boro2 tansfer premi, ke bank 1xsetahun saja, sudah untung katanya..sampai sekarang, dgn rutin dia nabung 10 ribu sehari..satu pesan moral yg aku petik sendiri dari pengalaman pribadi saya ini, siapun kita-termasuk agen asuransi_bukanlah peramal, kita ga pernah tau, kemampuan seseorang, kita ga pernah tau kekuatan cinta seperti apa yg dimiliki oleh seseorang, sampai2 ia rela, menyisihkan sebagian uangnya, untuk masa depan anaknya, walaupun mesti menyisihkan sebagian dr uang dapurnya, subhanallah..setiap bulan aku datang ke warungnya_untuk aku bantu transfer ke PRU_yang ada dalam pikiranku, begitu besarnya cinta ibu ini kepada anaknya, begitu besarnya, keinginannya untuk mempersiapkan biaya kuliah anaknya,_yg katanya, setelah besar ingin jadi dokter.
    ………..Pesan ku kepada teman2 sesama agen, jangan pernah membeda2kan prospek, krn kt ga pernah tau, bisa jadi seseorg yg kt anggap tdk prospek, tapi sebenarnya, mrk adalah prospek..hanya sj, mungkin selama ini, informasi ini tdk pernah sampai ke tangan mereka..semoga, kita semua, bisa menjadi tangan2 Tuhan, untuk kebaikan orang lain..untuk anda yang ingin konsultasi seputar unit link, program pensiun dan pendidikan berbasis proteksi, dan pilihan jenis invetasi lainnya, bisa melaui saya, gusper nandes, gusper.nandes@yahoo.co.id, HP 081399637117, 02192217011

  10. Mulya
    Juni 24, 2009 pukul 9:12 pm

    Betul sekali, tugas Agen adalah memberikan pelayanan terbaik bagi nasabahnya dengan sepenuh hati. Senang sekali membaca kisah Agen Asuransi yang simpatik seperti ini.

  11. Nuryani
    Juli 4, 2009 pukul 8:02 pm

    Salut buat Pak Nano. memang harus begitu ya Pak. Gigih. Tidak sia-sia perjuangan Pak Nano

  12. Agustus 3, 2009 pukul 9:58 am

    (…saya menyadari bahwa banyak sisi humanis yang ada dalam dunia bisnis, bisnis tidak hanya sekedar uang, uang, dan uang) wah, saya begitu terharu membaca sisi feminis anda, btw jabatan anda di kantor apa nih?

  13. Evie
    September 23, 2009 pukul 6:15 am

    Aku lg cari bacaan yg bisa memotivasi aku untuk yakin menjadi seorang Agen Asuransi. Any recommend? Thanks b4.

    Harry: Banyak tersedia di Internet kok mbak kisah kasih rekan-rekan yang pernah berkecimpung di Asuransi, silahkan browsing aja.

  14. agus kartono
    September 25, 2009 pukul 8:15 pm

    saya sangat terharu dengan kegigihan pak nano saya sebagai agen ingin sekali seperti pak nano yang mempunyai tekad

  15. November 5, 2009 pukul 3:49 pm

    Saya pengen sekali jadi agen yg gigih seperti pak nano, begitu sabarnya….
    Tetapi yg sering kali masih saya rasakan, betapa tidak sabarnya saya kalo menjalani tantangan di dunia asuransi….
    Dunia yg penuh gejolak dinamisasi….senang,sedih,duka,lara,kecewa,sakit ati….
    terluka, bahagia….. Nano nano dech rasanya!!

    Hati, darah siy menggebu….semangat jadi abu ketika harus maju….
    Apalagi pada saat2 tertentu….kadang kutemui dilema yg mengganggu….
    Bertekad kuat dalam kalbu….kadang tidaklah cukup dalam stiap langkah pasti ada yg kelabu…..tapi memang harus selalu yakin tuk kalo mau maju…..
    “Keep our dream…to runway….^_^”

  16. M Andisyah
    Desember 21, 2009 pukul 3:59 pm

    Alhamdulillah. indahnya cerita ini.
    untuk pak nano semoga karier bapak semakin cemerlang.

  17. riken
    Desember 29, 2009 pukul 2:59 pm

    saya seorang bass… mendengar cerita teman2 d atas membuat pikiranku terbuka..

  18. Oktober 14, 2010 pukul 7:55 am

    Hebat ya si bapak Nano ini.. Sangat menginspirasi saya sekali, kebetulan saya juga agen asuransi, tapi saya merasa pengalaman saya belum sebanding dengan pengalaman bpk Nano.. Sukses terus bro buat bisnisnya..

    Semoga Berkah,

  19. November 11, 2010 pukul 11:55 pm

    Kalau mau jadi agen asuransi yang sukses memang harus kayak gitu..

    Wong, bisnis gak pake modal tapi bisa dapat ratusan juta sampai milyaran rupiah per tahunnya.. ya mesti kerja keras, gak boleh malu (emangnya maling/copet/korupsi) apalagi cepet pundung, alias patah semangat.

    Tapi dengan berjalannya waktu, kualitas dan kemampuan seorang agen asuransi harus ditingkatkan, ilmu2 baru harus dikuasai, supaya sekali cerita bisa langsung 2-5 orang clsoing, bahkan bisa juga 50 orang karna closing perusahaan.

    Sukses untuk semua agen asuransi,

    Augustinus Widjaya
    LintasVirtualAgency.com
    Formula Menjual Asuransi ke Klien Perusahaan

  20. Juni 5, 2011 pukul 11:14 am

    Saya agent asuransi juga dan banyak mencari ilmu seperti dari blik anda ini .syarat utaman seorang agent asuransi adalah KEGIGIHAN .bravo p.nano SUKSES SELALU UNTUK ANDA

  21. Agustus 7, 2011 pukul 10:11 pm

    Cerita yang menginspirasi, thanks

  22. tb.dhuhri
    September 23, 2011 pukul 2:13 pm

    motivasi adalah obat yang perlu dinikmati setiap hari sukses para agen asuransi !!!!

  23. Februari 6, 2012 pukul 8:20 pm

    patut dicoba nih..yang penting silahturahmi

  24. Februari 12, 2012 pukul 1:30 am

    Wah, lagi asyik browsing cari ide buat bahan tulisan tentang asuransi eh malah nyasar ke sini,,,,terima kasih atas share kisah agen asuransinya mas, udah dapet ide baru nih,,,,salam!

    • Harry Simbolon
      Februari 12, 2012 pukul 9:03 am

      Salam kenal ya mas

  25. Februari 22, 2012 pukul 11:04 am

    memang benar…. berkecimpung dalam dunia seperti agen atau marketing itu harus banyak berusaha dan pantang menyerah.kalo bapak di perusahaan asuransi,saya diperusahaan pialang. banyak imej negatif beredar di masyarakat mengenai perusahaan ini.itu karena ketidak tahuan mereka saja,tp saya wajr.sking seringnya ditolak,dari diri saya harus byk melakukan introspeksi.

  26. idiel Abdillah
    Februari 24, 2012 pukul 2:01 pm

    Mantabs. Sy baru akan mulai menjadi Agent Asuransi dan pilihan sy jatuh pada Prudential Syariah. Cerita pak Nano memang sangat menginspirasi dan membuka wawasan. Ditambah lagi membaca komen teman teman semua, semakin membakar semangat, tapi satu hal yg membuat daku tidak sepakat, prospek haruslah dilakukan siang hari saja, pergunakan malammu tuk istirahat agar dpt bangun tengah malam n sholat. Thus, yang terpenting adalah Do’a. Dengan motto : ” Siang prospek, malam tahajud “, insyaAllah kita akan menjadi Agent yang sukses.
    Bravo Agent Asuransi

  27. anton
    Maret 13, 2012 pukul 10:59 am

    Kisah di atas maupun cerita teman2 yg comment membuat saya terharu, dan semakin meyakinkan saya untuk survive sbg agent asuransi. artinya dalam pekerjaan yang kita tekuni, kegigihan kita saat ini akan berbuah manis bagi nasabah kita suatu saat kelak.

    Kegigihan seorang agent tidaklah layak dianggap sebagai teror, melainkan agen asuransi itu berusaha menyadarkan kita bahwa ada hal2 buruk yang mengintai dalam perjalanan hidup kita, yang tidak bisa kita rencanakan.

    Kegigihan seorang agen mutlak diperlukan, karena hanya sebagian kecil manusia yang mau berpikir akan hal2 buruk di kemudian hari, dan lebih banyak yang ingin menikmati semua yang bisa mereka nikmati sekarang, tanpa berpikir akan rencana masa depan dan perlindungan untuk bahaya kehidupan ini.

    Setiap orang mutlak butuh asuransi, namun tidak semua orang menyadarinya…

    Kesadaran berasuransi menunjukkan kemapanan seseorang memandang masa depannya (dengan tidak mangabaikan sisi finansial, tentunya). Terbukti di negara2 maju, menurunnya jumlah orang2 terlantar berbanding lurus dengan tingkat kesadaran berasuransi masyarakatnya.

    Apakah masih ada yang merasa dirinya hebat karena berhasil menolak agent yang menawarkan proteksi yang seharusnya dimiliki?
    Jika iya, cobalah introspeksi dan banyak2 berdoa..
    (bukannya sy mengabaikan tentang keyakinan agama masing2, tapi biarpun kita selalu berdoa, rumah kita tetap harus dikunci ketika kita tidur kan?)

    Persiapkan masa dpan sejak sekarang, karena bukannya harus menunggu orang lain mempersiapkannya untuk Anda, tapi Anda sendiri yang harus memikirkannya untuk Anda sendiri!

    Sampaikan keluh-kesah dan rencana kebutuhan perlindungan Bapak/Ibu kepada kami.
    Anton. 0852-5252-9997
    Seorang Agen Prudential.

  28. Kade
    November 6, 2012 pukul 9:20 pm

    Wah q jd semangat nih jd agent d prudential 🙂

  29. November 26, 2012 pukul 3:39 am

    Mantaapp… Salut buat Pak Nano, seorang agen asuransi yg pantang menyerah dalam meyakinkan kliennya tentang manfaat dan pentingnya asuransi untuk masa depan keluarga. Ditambah lagi dalam usia senjanya, beliau masih mau meluangkan waktunya untuk menjalankan tugas “mulia” tersebut.
    Saya berharap saya juga bisa mempunyai semangat pantang menyerah seperti beliau.

    Salam hangat buat teman2 sekalian… Jika ada waktu luang, sudi kiranya teman2 skalian mengunjungi http://goresan-tintaemas.blogspot.com atau ke fan page FB https://www.facebook.com/goresantintaemas

    Bagi yg sedang belajar untuk menjadi atau mgkn sudah menjadi seorang motivator, enterpreneur, atau mungkin marketer, mohon bantuannya untuk membagikan kisah hidupnya atau mgkn pengalaman yg bisa memotivasi kehidupan banyak orang. Bagi yang berkenan boleh email saya ke edwindarias@gmail.com atau boleh post sendiri langsung di fan page Facebook yang saya sebutkan tadi di atas.

    Terima kasih…. Salam sukses buat kita semua.

  30. Saigok Juntak
    April 4, 2013 pukul 4:28 pm

    berarti intinya tetap harus semangat ya bro, ok deh

  31. Maria Tambunan
    Oktober 6, 2013 pukul 2:40 pm

    Semua kisah pak Nano sangat2 memberkati saya sebagai salah satu agen asuransi yg baru, untuk pak August Widjaya benar sekali pak untuk apa kita malu u apa yg kita kerjakan krn yg kita lakukan adalah menolong orang lain untuk mempersiapkan masa depan baik untuk dirinya sendiri mau pun untuk orang2 yg mereka cintai, tapi terkadang krn begitu byk penolakan membuat kita mundur apalagi menghadapi prospek yg rada kasar dn Bermuda jutek……
    Tapi semangat tetap menyala, kiranya dgn begitu byk sharing dr saudara/I saya sekalian saya boleh di kuatkan kembali
    Terima kasih, GB

  32. Kadek Raheni
    Juni 27, 2014 pukul 3:03 pm

    Perkenalkan saya Kadek Raheni skr sedang ikut pelatihan untuk jadi Agen Prudential… terimakasih untuk posting pengalaman dan komen2 yang sangat inspiratif…saya memutuskan untuk menjadi agen krn merasa profesi ini angat mulia, saya bukan sekedar menjual produk, tp jauh lebih penting profesi ini bertujuan membantu orang2 untuk sadar akan proteksi dan mencapai masa depan yang lebih baik dan terancang…profesi ini juga sesuai dengan pasion dan karakter saya.. Astungkara Nama Svaha…semoga berkah bagi kita semua…

    • Harry Simbolon
      Juli 21, 2014 pukul 2:45 pm

      Salam kenal beli, Sukses selalu

  1. No trackbacks yet.

Tinggalkan Balasan ke idiel Abdillah Batalkan balasan